BNI di duga Cairkan Pinjaman Miliran Rupiah Pakai NIK KTP Seorang Supir di Pekanbaru

Gedung BNI (internet)

Pekanbaru | marwahmedia.com | 22/10/2022 | E-KTP adalah single identity untuk mempermudah masyarakat dalam berbisnis dan beradministrasi, namun bagaimana bisa ada kesalahan sistem?, hingga menyebabkan seorang warga Pekanbaru terkena BI Checking hingga miliaran rupiah di salah satu bank di Pekanbaru.

Hal ini diungkapkan seorang warga Pekanbaru, Maulana (48) tahun kepada awak media, berawal berkeinginan mengambil Kredit Perumahan Rakyat (KPR), beliau bersama Istri mengajukan kredit perumahan rakyat ke bank BNI, namun pass di cek KTP muncul lah permasalahan yaitu ada BI Checking di Bank Negara Indonesia (BNI) atas NIK Maulana, 22/10/2022 hari Sabtu.

Alangkah terkejutnya dirinya ada tunggakan hutan piutang hingga miliaran rupiah yang disampaikan dan di dengar juga sama sang istri, padahal pekerjaan beliau hanya supir dengan tanggungan 6 (enam) orang anak, tiba-tiba ada BI Checking, bingung serta heran dengar informasi tersebut.

Merasa tak pernah melakukan pinjaman, Maulana pun meminta kepada pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan print out atas nama beliau sesuai arahan pihak bank BNI, berdasarkan database tersebut diketahui seseorang berinisial (DK) dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sama dengan NIK Maulana.

Masih ber positif thinking Maulana mengira KTP Double NIK mungkin, lalu beliau ke Disdukcapil Kota Pekanbaru untuk memastikan NIK nya, ternyata hanya atas nama Maulana sendiri tidak ada nama inisial (DK) dalam keterangan yang disampaikan pihak Disdukcapil, jawab Maulana.

Keberatan atas NIK nya dipergunakan oleh orang sehingga terkena BI Checking, lantas Maulana berulang kembali ke bank BNI dengan berbekal data dari OJK dan Keterangan Disdukcapil Kota Pekanbaru.

Pertemuan dengan pihak PT.BNI Sentra Kredit Konsumen (PT BNI SKK) yang ber alamat jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Maulana menyampaikan bahwa NIK dia dipergunakan oleh orang lain? Untuk mengajukan pinjaman hingga miliaran Rupiah.

Namun dijawab pihak bank BNI melalui Kuasa Hukumnya, “ini tidak ada masalah tidak usah dipikirkan” saat menirukan ucapan kuasa hukum bank BNI yang beliau lupa namanya dan juga tanpa memberikan solusi, kata Maulana.
Akhirnya saya (Maulana) pun bertambah kecewa terhadap pelayanan pihak bank BNI, itu lah permasalahan yang saya alami 2 tahun lalu, tambah Maulana ke awak media.

Dan sampai tahun 2022 ini, Ia (Maulana) ingin buka rekening ke bank BNI dan ternyata, “Bapak kena BI Checking”, kata Costumer Service bank BNI – Panam, berarti NIK saya masih dipergunakan oleh orang yang berinisial DK itu, jelaskan Maulana.

Kembali datang ke bank BNI untuk ketiga kalinya, Maulana menyampaikan keberatan NIK nya yang di Bank BNI nama orang lain ? Kalau tidak salah itu Bulan Agustus 2022, ia pun berjumpa bagian administrasi di bank BNI SKK Pekanbaru, lantas disuruh bersabar nanti dicari solusinya jawab pihak bank BNI tersebut.

Bahkan pihak BNI SKK Pekanbaru mengatakan data ini tidak bisa dirubah karena masih ada Kredit macet, bahkan saya dianjurkan kembali ke Disdukcapil memastikan NIK-nya, bisa jadi pihak disdukcapil yang meng gandakan NIK anda, kata pihak BNI ke Maulana.

Dan intinya Ia (Maulana) tidak mengenal yang berinisial DK sampai saat ini, dimana NIK (DK) tersebut adalah NIK Maulana, berharap dipulihkan terkait perihal ini beliau mengalami kerugian banyak, sehingga tidak bisa mengajukan pinjaman untuk usaha maupun kredit lainnya, tolong saya pak wartawan, saya sudah bertahun memperjuangkan tetapi tidak juga mendapatkan solusi dari Pihak BNI, keluh Maulana ke awak media.

Sementara pimpinan BNI Pekanbaru, Mus Adral hanya terkejut dengar perihal ini, ia mengatakan di BNI Pekanbaru baru tanggal 26/10/ 2022 menjabat, ya sekitar baru seminggu ini lah, kata Mus. Yang sebelumnya beliau bertugas di BNI Cabang Pangkal Pinang Sungai Liat Provinsi Bangka Belitung.

Kebetulan saya baru dilantik, jadi tidak mengetahui permasalahan yang dihadapi saudara Maulana terkait 2 (dua) nama dalam satu NIK, kemungkinan salah entri atau human error petugas BNI, namun dalam waktu dekat ini kita akan cek kembali data Maulana sehingga dapat titik terang tentang BI Checking nya, jawab Mus Adral. (Em)

Pos terkait