Pekanbaru | marwahmedia.com | 26/12/2022 | Berada dalam lingkaran kekuasaan, tak membuatnya tergiur dan lebih memilih berada di luar untuk mengawal serta memberi masukan atas kebijakan pemerintah.
Keputusan tersebut tepat. Rekam jejaknya kemudian menuai decak kagum, karena
bermuara pada kiprahnya di tingkat nasional dan daerah, terutama bagi Riau selama ini ternyata tidaklah kecil!
Adalah Mulyono, kader atau petugas partai di luar struktur pemerintahan yang mendapat tugas khusus menyukseskan kepemimpinan PDI Perjuangan (PDI-P) ditingkat nasional dan mengawal kebijakan pemerintah agar sejalan dengan arah perjuangan partai.
Mas Mul, begitu sapaan akrabnya, memulai pengabdian sebagai tim kesekretariatan pertama kantor PDI Perjuangan di Lenteng Agung dengan tugas khusus membantu pemenangan Presiden Megawati pada Pemilu 2004.
Ia juga terjun langsung menjadi penggerak tim pemenangan Joko Widodo sebagai Presiden dua periode. Setelah berhasil mengantar kader terbaik partai meraih kepemimpinan nasional, ia konsisten berada diluar pemerintahan untuk mengawal kebijakan pemerintah.
Salah satu tugas khusus yang ia tunaikan adalah menjadi bagian dari tim nasionalisasi Blok Rokan Hulu, sebagai upaya membumikan ajaran Trisakti Bung Karno yaitu “Berdaulat dalam politik, Berdikari dalam ekonomi dan Berkepribadian dalam kebudayaan”.
Lahir di Wonogiri pada 1 Juni 1971, Mulyono dibesarkan dalam kultur nasionalis kental. Sang ayahnda Soelarno, dikenal dengan sebutan ‘Pak Tjipto’ adalah loyalis Bung Karno dan sudah menjadi salah seorang aktivis PNI di Solo Raya dan ikut dalam proses fusi partai-partai nasionalis menjadi PDI dan turut hadir di arena KLB Surabaya, sebagai cikal bakal sejarah lahirnya PDI Perjuangan.
Seolah menapaktilasi jejak sang ayah, Mulyono pun tumbuh menjadi sosok nasionalis-religius pendukung Megawati Soekarnoputri. Dukungan penuhnya terhadap PDI Perjuangan dibuktikan dengan menjadi bagian tim kesekretariatan pertama di kantor Lenteng Agung dibawah Bang Lexi (Alexander Litaay). Hadir dalam pemberian KTA rombongan awal pendukung PDI Perjuangan di Jagakarsa, bersama alm. Mas Tjahjo Kumolo dan kawan kawan.
Kerja keras bersama seluruh elemen PDI Perjuangan tuntas dengan terpilihnya Megawati Soekarnoputri sebagai presiden. Tidak seperti kebanyakan kader yang antusias berada disekitar lingkaran pemerintahan, Mas Mul memilih istiqomah berada di luar untuk mengawal dan memberi masukan.
Ia pun kembali menekuni kesibukan profesionalnya dan bekerja dibanyak perusahaan asing di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura. Sampai dengan panggilan perjuangan kembali membawanya ke tanah air, dengan penugasan baru menjadi bagian dari tim pemenangan Joko Widodo menuju kepemimpinan nasional.
Sebuah nama yang tidak asing, bahkan sangat dekat baginya sebagai putra asli Solo hingga tidak membutuhkan waktu lama bagi Mas Mul memutuskan kembali ke tanah air dan melepas karir profesionalnya di luar negeri.
Kiprahnya sebagai bagian dari tim pemenangan Jokowi berlanjut hingga Pemilu Presiden 2014 dan 2019. Ia menjadi sosok sentral pembentukan jaringan relawan Jokowi diseluruh Indonesia. Bersama dengan loyalis Jokowi lainnya, ia terjun langsung dipelosok negeri menggalang dukungan untuk kemenangan Presiden Jokowi.
Ia pun dipercaya menduduki posisi penting dalam organisasi relawan diantaranya sebagai Ketua Dewan Pembina Jokowi Center Foundation, Kepala Sekretaris Revolusi Mental Institute, dan BARA JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden).
Dengan posisi dan perannya dalam tim pemenangan Presiden Jokowi, menduduki jabatan publik tentu bukan hal sulit bagi Mulyono. Namun kembali ia bersikeras untuk tetap berada diluar pemerintahan, dengan berperan menjadi penyambung aspirasi rakyat dan penghubung jaringan relawan pendukung presiden Jokowi.
Beberapa aspirasi yang berhasil ia perjuangkan diantaranya adalah pengambilalihan Blok Rokan menjadi milik NKRI, perjuangan pembentukan Provinsi Pegunungan Tengah di Papua hingga terlibat dalam tim persiapan pembangunan IKN di Kalimantan Timur.
Soal Blok Rokan, terhitung tanggal 9 Agustus 2021 pukul 00.01 WIB, pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Rokan di Provinsi Riau beralih dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Alih kelola ini menjadi tonggak sejarah pengelolaan hulu migas di Indonesia. Saat ini, Blok Rokan, yang wilayah kerja di Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Siak dan Kampar, menyumbang 24% dari total produksi minyak Indonesia.
Kerennya, setahun kemudian, PT Pertamina (Persero) pada bulan Agustus 2022, melalui blok minyak raksasa peninggalan Chevron ini, berhasil menambah cemerlang kinerja produksi perusahaan secara keseluruhan.
Tercatat, pada semester I-2022, Pertamina mampu meningkatkan produksi migas sebesar 965 ribu barel per hari (mboepd) dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu mencapai 850 mboepd.
Rekam jejak tersebut menjadi bukti loyalitas dan pengabdian Mulyono sebagai kader tulen PDI Perjuangan. Keberpihakannya terhadap rakyat kecil dan kemampuan mengorganisir jaringan relawan akar-rumput menjadi kelebihan yang dibutuhkan oleh PDI Perjuangan dalam upaya membumikan ajaran TRI SAKTI Bung Karno.
Hal inilah yang dapat dijadikan dasar DPP PDI Perjuangan menugaskan Mulyono, menjadi Bacaleg DPR RI pada pemilu 2024 mewakili rakyat dari Dapil Riau 1, meliputi Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kabupaten Kepulauan Meranti. **