Pekanbaru | marwahmedia.com | 02/01/2023 | Pekerja bangunan dan pekerjaan umum se Riau, rencananya akan menggelar silahturahmi akbar di Pekanbaru pada Minggu, 22/01/2023.
Silahturahmi tersebut digagas oleh Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Bangunan dan Pekerjaan Umum – Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PD F SPBPU- K SPSI) Provinsi Riau.
Zulhamdan, Ketua PD F SPBPU – K SPSI Riau, mengatakan, dalam silahturahmi akbar tersebut akan diundang seluruh pengurus dan anggota dari seluruh daerah.
“Kita akan silahturahmi akbar sekaligus sosialisasi sertifikasi dengan menghadirkan anggota serta pemerintah daerah, tokoh nasional dan daerah. Kita ingin pekerja bangunan dan pekerjaan umum memperoleh tempat serta peluang sebesar-besarnya dalam pembangunan negeri ini,” tutur Zulhamdan.
Silahturahmi yang dibalut dalam tema menuju pekerja mandiri yang profesional, percaya diri dan berintegritas ini, adalah wujud dari kepedulian PD F SPBPU-K SPSI Provinsi Riau terhadap para pekerja bangunan dan pekerjaan umum lainnya.
Dikatakan, PD F SPBPU – K SPSI Provinsi Riau akan segera melakukan audiensi dengan Gubernur Riau, Badan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Bank Riau Kepri serta pihak lainnya.
“Kita ingin pemerintah dan perbankan, termasuk BPJS punya langkah yang bersinergi untuk memberi perhatian terhadap pekerja bangunan dan pekerjaan umum di Riau khususnya dan seluruh Indonesia pada.umumnya,” ujar Zulhamdan.
Menurut Zulhamdan, kegiatan akbar ini berangkat dari rasa prihatin terhadap pekerja bangunan dan pekerjaan umum yang sejauh ini dipandang sebelah mata. Padahal peran mereka tidak bisa dianggap kecil. Kehadiran jumlah anggota F SPBPU Riau saat ini sekitar 1.500 anggota.
Bayangkan kalau tidak ada tukang, tentu tidak akan gedung mewah atau fasilitas lainnya. Sementara kebijakan yang berkeadilan terhadap.mereka belum sepenuhnya terwujud.
“Mereka masih dipandang sebelah mata. Sehingga tak heran, kebijakan baik di pemerintah maupun perbankan, bisa dikata belum menyentuh mereka sama sekali,” kata Zulhamdan.
Misalnya, kata Zulhamdan, pekerja bangunan dan pekerjaan umum rata-rata tak bisa menikmati fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan lain sebagainya.
“Silahturahmi akbar serta sosialisasi sertifikasi, kami anggap jalan terbaik sebagai solusi membantu pekerja bangunan dan pekerjaan umum meningkatkan kesejahteraan, termasuk memiliki rumah melalui KPR,” kata Zulhamdan.**