MarwahMedia.com | Indonesia | Rabu, 19/07/2023 | – Bulan Muharram merupakan salah satu bulan mulia di mana umat Islam dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan sunnah. Berikut ini tiga amalan sunnah pada satu Muharram sesuai anjuran Rasulullah.
Pada bulan Muharram, umat Islam dianjurkan untuk melakukan sejumlah amalan sunnah. Hal ini dilatarbelakangi oleh posisi Muharram sebagai salah satu bulan haram atau bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Mengutip laman NU Online, bulan haram sendiri merupakan bulan yang melipatgandakan segala ketaatan maupun kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia. Allah SWT menjadikan empat di antara 12 bulan yang ada dalam kalender Hijriah sebagai bulan-bulan haram, yaitu Muharram, Rajab, Zulkaidah, dan Dzulhijah. Sebagaimana firman-Nya berikut ini:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَات وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ
Artinya: “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu.” (QS. At-Taubah 9: 36)
Dengan berbagai kemuliaan yang ada pada bulan Muharram, Rasulullah menganjurkan sejumlah amalan yang sunnah untuk dilakukan oleh umat Islam. Amalan-amalan itu ada tiga. Berikut penjelasannya.
Doa Akhir Tahun
Amalan sunnah utama yang pertama adalah membaca doa akhir tahun atau di hari terakhir bulan Dzulhijjah yang jatuh pada hari ini. Doa ini dapat dibaca sebanyak tiga kali selepas sholat Ashar atau sebelum masuk waktu Maghrib.
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba’da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da’autanî ilat taubati min ba’di jarâ’atî ‘alâ ma’shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa’attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha’ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya: “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Info berita (Detik.com /Jateng)
Doa Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram
Sementara itu, doa awal Tahun Baru Islam atau 1 Muharram juga bisa dibaca sebanyak tiga kali selepas sholat Maghrib. Berikut bacaannya:
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu’awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”
Puasa Sunnah Muharram
Selain memanjatkan doa, amalan berikutnya yang dianjurkan untuk dilakukan pada 1 Muharram adalah berpuasa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Abu Hurairah berkata:
“Rasulullah SAW bersabda, ‘Puasa yang paling afdhol setelah bulan Ramadhan adalah bulan Allah al Muharram dan sholat yang paling afdhol setelah sholat fardhu adalah sholat malam’.”
Selain itu, anjuran puasa awal tahun Hijriah atau 1 Muharram juga didasarkan pada hadits tentang anjuran berpuasa dalam hari-hari Muharram, sebagaimana diriwayatkan:
مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. رواه الطبراني في المعجم الصغير. وفي الكبير: ثَلَاثُونَ حَسَنَةً.
Artinya: “orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram, maka dengan puasa per harinya ia mendapatkan (pahala puasa) 30 hari.” (HR At-Thabarani dalam Al-Mu’jamus Saghir). Dalam Al-Mu’jamul Kabir terdapat redaksi, ’30 kebaikan’, (Lihat Sulaiman bin Ahmad At-Thabarani, Al-Mu’jamus Shaghir).
Mengutip laman STID Dirosat Islamiyah Al-Hikmah Jakarta, ada pula pendapat ulama yang menyebutkan bahwa yang paling utama untuk berpuasa dari bulan Muharram ini adalah sepuluh hari pertama, sebagaimana dikatakan Al Mardawi di dalam kitab Al Inshaf bahwa yang paling utama dari bulan Muharram adalah hari ke-10 lalu (Puasa Asyura) atau hari ke-9 (Puasa Tasu’a) lalu sepuluh hari pertama.
Bagi yang akan melaksanakan puasa 1 Muharram dapat membaca niat puasa Muharram secara umum berikut ini:
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ.”
Itulah amalan-amalan sunnah utama yang dianjurkan untuk dilakukan pada 1 Muharram. Semoga bermanfaat, Lur!**Boim