MarwahMedia.com | Kuansing – Riau | Selasa, 01/08/2023 | – Tim pengabdian (Universitas Riau) bersama kepala desa Kasang Limau Sundai melakukan pelatihan pencegahan penularan penyakit tuberculosis atau TBC sejak dini.
Dikemas dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Tiga dosen Universitas Riau itu menggandeng kader posyandu dan tokoh masyarakat Desa Kasang Limau Sundai, Kuantan Singingi.
Kepala UPT Kesehatan Puskesmas Koto, Rajo Frimadona S.Kep, Ners menyambut baik pengabdian para dosen. Bahkan dia dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya untuk kegiatan pengabdian yang berlangsung Sabtu, 29 Juli 2023 ini.
Selanjutnya pengabdian masyarakat yang dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan dibuka oleh Sekretaris Camat Kuantan Hilir Seberang, Agusman. Agus menilai perlu ada peningkatan kesehatan dan kesadaran masyarakat di daerah itu.
“Ini untuk meningkatkan kesehatan dan kesadaran masyarakat di Desa Kasang Limau Sundai Kabupaten. Terutama tentang pentingnya mencegah tuberculosis (TBC) secara dini,” kata Agusman dikutip dari rilis resmi, Senin (1/8).
Pengabdian sendiri yang diketuai oleh Dr dr Ismawati, M.Biomed ini beranggotakan dua orang. Di antaranya Prof Dr Saryono, MSi dan dr. Mukhyarjon, M.Biomed, SpPD.
Dalam penyampaian materi pelatihan, Dr dr Ismawati menyebut pentingnya peran kader posyandu dan tokoh masyarakat dalam rangka pengentasan TBC. Selain dosen, turut terlibat mahasiswa Kuliah kerja Nyata (Kukerta) yang berlokasi di desa tersebut.
“Kegiatan pengabdian ini terintegrasi dengan Kukerta. Pelatihan ini penting dalam rangka pemberdayaan kader dan perangkat desa yaitu dengan memberikan edukasi mengenai TBC yang bertujuan agar l peserta dapat memahami mengenai pencegahan, deteksi dini dan terapi TBC,” kata dr Ismawati.
Sebelum pelaksanaan pelatihan terlebih dahulu dilakukan pre-test terhadap para peserta pelatihan. Hal ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap hingga praktik tentang TBC.
Setelahnya barulah dilakukan post test di acra tersebut. Tujuannya untuk menguji tingkat pengetahuan, sikap, praktik responden mengenai materi setelah pelatihan selesai.
“Kegiatan pengabdian ini dilatar belakangi oleh tingginya kasus TBC di Indonesia umumnya dan di Kabupaten Kuantan Singingi khususnya,” kata dr Mukhyarjon menyambung materi.
Di Indonesia sendiri, kasus TBC pada tahun 2017 mencapai 420.994 orang. Sementara berdasarkan data dari profil kesehatan Indonesia tahun 2020 sebanyak 31,3% masayarakat di Riau mengalami TBC.
“Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2019 jumlah TBC di Kabupaten Kuantan Singingi adalah 18,10% atau 650 orang,” katanya.
Terakhir Kepala Desa Kasang Limau Sundai Sukriyan menyampaikan terima kasihnya kepada Universitas Riau yang telah memilih tempatnya sebagai lokasi pengabdian masyarakat sekaligus lokasi Kukerta. Menurutnya kegiatan seperti ini sangat dinanti oleh masyarakat.
“Terbukti dari antusiasme para kader posyandu dan tokoh masyarakat yang hadir. Kami berharap acara serupa dapat dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga dapat bermanfaat kepada masyarakat luas,” kata Sukriyan. (Syafrinal)