Mobil Listrik Tanpa Awak Bak Tesla, UGM Bikin

Kendaraan listrik remote bernama G20 Gadjah Mada (G20G), Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/Kumparan

MarwahMedia.com | D.I Yogyakarta | Kamis, 10/08/2023 | – Sejumlah kendaraan listrik terus dikembangkan oleh berbagai perguruan tinggi termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM). Salah satunya mobil listrik menggunakan remote yang bernama G20 Gadjah Mada (G20G).

Ke depannya mobil prototype itu akan dikembangkan menjadi kendaraan otonom atau tanpa awak bak Tesla.

“Ini itu kemarin kita desain untuk KTT G20 kemudian kita lengkapi. Nanti rencananya pakai otomasi. Ya kemudian untuk otomasi tahap awal baru bagaimana pengendalian itu elektrik,” kata Peneliti Mobil Listrik UGM M Arif Wibisono saat ditemui di sela-sela acara Launching Kendaraan Listrik GATe UGM di e-Katalog Nasional di Fakultas Teknik UGM, Kamis (10/8).

Arif mengatakan kendaraan ini sebenarnya disiapkan untuk KTT beberapa waktu lalu.

“Gadjah Mada G20G, kemarin itu (KTT) karena kita untuk suplai di sana perlu waktu setengah tahun jadi kita enggak sampai. Produknya jadi tapi ya tidak bisa masuk ke arena G20. Ini namanya G20G,” jelas dosen Fakultas Teknik Departemen Teknik Mesin dan Industri.

G20 Gadjah Mada (G20G). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Dari kendaraan remote ini nantinya akan dikembangkan menjadi otonom dengan bantuan sensor. Nah, sensor itulah yang menentukan mobil akan berjalan maupun berhenti.
“Untuk automation jadi tahap awal riset dari automation itu pakai ini dulu remote. Setelah remote, kita gabung dengan sensor. Sensor itu yang akan menentukan kapan harus jalan di mana harus berhenti itu. Untuk sensor itu riset kita belum mulai,” katanya.

“Iya (bakal jadi kendaraan) autonomous,” katanya.

G20G diakui Arif sebagai kendaraan listrik tercanggih yang dikembangkan UGM saat ini.

“Jadi memang ada beberapa step pengembangan. Step pengembangan dari kendaraannya sendiri, baru nanti step dari pengembangan teknologinya,” katanya.

“Iya bisa seperti itu (parkir dan jalan sendiri). Dengan kalau untuk beberapa prototype yang kecil sudah bisa tapi untuk yang besar itu belum kita terapkan di sana.

Dengan adanya pengembangan seperti ini, paling tidak membuktikan Indonesia mampu mengembangkan teknologi. Harapannya ke depan juga tak kalah dengan Tesla.

“Iya. Insyallah (tidak kalah dengan Tesla). Tinggal ke depannya bagaimana,” katanya.

Perlu Waktu Panjang untuk Turun ke Jalan Raya
Sementara apakah nantinya jika sudah menjadi kendaraan otonom G20G bisa turun ke jalan, Arif mengatakan perlu teknologi yang menunjang terutama untuk keamanan.

“Tapi apakah sampai ke sana, bagaimana izinnya itu masih cukup panjang. (Lalu lintas Indonesian) variasinya terlalu banyak,” ujarnya.**

Pos terkait