MediaMarwah.com | Pelalawan – Riau | Senin, 28/08/2023 | – Pembibitan Sawit Disbun di Desa Sorek II kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan, Riau, kini kondisinya memprihatinkan, sehingga menuai kritik dari kalangan masyarakat, bahkan Ketua DPRD Pelalawan.
Dalam unggahan di Medsos FB yang ditulis lewat akun Bahaharuddin yang diketahui sebagai Ketua DPRD Kabupaten Pelalawan, mengharapkan agar pihak Disbunak segera melakukan upaya penyelamatan bibit sawit yang kini kritis, daun pokoknya telah layu, seperti kurangnya perawatan.
Selain itu, dalam unggahan netizen lewat akun Rudi juga menyebutkan bahwa “progam milyaran pakai uang rakyat yang disia-sia kan , bibit sawit kritis….dredasi, kalau manusia…kita berharap disbun segerah lakukan upaya penyelamatan…sebelum kejati, kejari, polda dan KPK turun, jangan nanti menanggis setelah diperiksa penegak hukum”.
Terkait viral nya pembibitan benih kelapa sawit milik Disbunak Pelalawan, kini Ketua LSM KPK Nusantara Pelalawan, Gomgom Supriadi Simanjuntak angkat bicara.
Gomgom Simanjuntak, Minggu (27/08) menyebutkan , “ pengadaan bibit kecambah kelapa sawit di Dinas Perkebunan, berpeluang besar menjadi ajang korupsi dan hanya buang-buang anggaran saja. Pasalnya pengadaan bibit kecambah kelapa sawit di Dinas Perkebunan anggarannya sangat fantastis, seperti pada APBD Tahun 2021, 2022 hingga tahun ini.
” Diharapkan penegak hukum harus bergerak cepat untuk menindak terkait informasi yang sudah viral terkait kurangnya pemeliharaan/ perawatan bibit sawit milik pemkab Pelalawan”. katanya .
Sebelumnya menurut aktifis itu, berita terkait pengadaan bibit kecambah di disbunak sebenarnya sudah berita nasional, karena pada bulan Juli kemaren saya selaku pimpinan LSM KPK Nusantara sudah melaporkan kadisbunak ke kejaksaan Negeri Pelalawan, ber nomor. 01/Lap/LSM KPK/PLLWN/Blk/2023.
“Besar harapan kita pihak penyidik kejari Pelalawan bisa bekerja dengan profesional, jangan sampai kasusnya hanya pelanggaran administrasi saja”, harap Gomgom optimis.
Kabid Disbunak T.Indra ketika dikonfirmasi terkait hal ini, melalui pesan WhatsApp nya, belom ada balasan.*(Junaidi & BarMen)