MarwahMedia.com | Lebanon | – Serangan Israel ke markas UNIFIL di Lebanon telah melukai empat tentara, yang dua di antaranya adalah penjaga perdamaian asal Indonesia.
Kendaraan pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) melaju di Marjayoun, Lebanon yang merupakan perbatasan dengan Israel di tengah ketegangan yang sedang berlangusng antara Hizbullah dan pasukan Israel.
Melansir dari Reuters, Jumat lalu, Israel menembaki menara pengawas yang digunakan oleh pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon yang melukai empat tentara dengan dua di antaranya adalah penjaga perdamaian asal Indonesia sementara sisanya Sri Lanka. Serangan tersebut telah dikutuk secara luas oleh para pemimpin internasional dan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengecam serangan hari Jumat sebagai kejahatan.
Perlu diketahui, 50 negara kontributor UNIFIL telah sepakat Kamis lalu, untuk terus mengerahkan lebih dari 10.400 penjaga perdamaian antara Sungai Litani di utara dan perbatasan yang diakui PBB antara Lebanon dan Israel yang dikenal sebagai Garis Biru di selatan.
UNIFIL diberi mandat oleh Dewan Keamanan untuk membantu tentara Lebanon menjaga wilayah selatan negara itu bebas dari senjata dan personel bersenjata selain milik negara. Hal itu telah memicu ketegangan dengan Hizbullah, yang secara efektif menguasai wilayah tersebut. (REUTERS/Karamallah Daher)***