MarwahMedia.com | Pekanbaru – Riau | Kamis, 23/01/2025 | – Sholat merupakan salah satu rukun Islam yang menjadi pondasi utama dalam kehidupan seorang muslim. Ibadah ini tidak hanya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, tetapi juga menjadi simbol keteguhan iman dan penopang utama agama Islam.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa sholat adalah tiang agama, menunjukkan betapa pentingnya ibadah ini dalam membangun keimanan seseorang. Tanpa mendirikan sholat, kehidupan seorang muslim akan kehilangan arah dan nilai spiritualnya.
Apa Maksud dari Sholat itu Tiang Agama?
Dikutip dari buku Pembinaan Ibadah Sholat untuk Anak TK & TPA dan Masyarakat oleh Endang Switri, dkk, Islam didirikan atas lima tiang (rukun Islam) yang salah satunya adalah sholat. Sehingga barang siapa yang meninggalkan sholat, maka dia telah meruntuhkan agama Islam.
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah SAW bersabda,
بُنِىَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Artinya: “Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan sholat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah bagi yang mampu, (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16)
Kedudukan ibadah sholat sebagai tiang agama dijelaskan sebuah riwayat dari Mu’adz bin Jabal, Nabi SAW bersabda:
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ
Artinya: “Inti segala perkara adalah Islam dan tiangnya yang merupakan sholat.” (HR. Tirmidzi no. 2616 dan Ibnu Majah no. 3973.)
Dalam hadits ini dijelaskan bahwa sholat dalam Islam diibaratkan sebagai tiang utama yang menopang sebuah kemah. Jika tiang tersebut patah, maka kemah akan runtuh, sebagaimana Islam bisa goyah jika sholat ditinggalkan.
Dalam Al-Quran, Allah SWT juga berulang kali menyebutkan perintah untuk sholat. Seperti dalam surat An Nisa ayat 103, Allah SWT berfirman:
اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya: “Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An Nisa: 103)
Pada ayat lainnya, Allah juga memerintahkan hamba-Nya untuk beribadah dengan sholat seperti yang tertulis dalam surat Al Hajj ayat 78:
فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ ۖ فَنِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُ
Artinya: “….maka dirikanlah sholat tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.” (QS. Al Hajj: 78)
Hikmah Mendirikan Sholat
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, sholat adalah tiang agama sehingga kita sebagai umat Islam berkewajiban untuk mendirikannya. Ketika mendirikan sholat, kita juga akan mendapatkan berbagai macam hikmah dari kegiatan ini.(detikHikmah)
Mengacu pada buku Fiqh Ibadah oleh Zaenal Abidin dan Kitab Lengkap Panduan Sholat oleh Khalilurrahman Al-Mahfani serta Abdurrahim Hamdi, berikut adalah hikmah sholat untuk kehidupan di dunia dan akhirat:
.Meningkatkan ketakwaan seorang hamba kepada Allah SWT.
.Memberikan kedamaian dalam jiwa, baik secara lahir maupun batin.
.Membuat seseorang semakin dicintai oleh Allah SWT.
.Menjadi pelindung dari perbuatan keji dan mungkar.
.Membersihkan dan menyucikan jiwa seseorang.
.Memenuhi kebutuhan dasar manusia yang sangat penting, karena sifat manusia yang .lemah dan selalu membutuhkan Allah SWT.
.Membawa ketenangan, kedamaian, dan memberikan kenikmatan sejati yang tak dapat ditemukan di tempat lain.
.Mempermudah seseorang dalam melakukan kebaikan dan menjauhi perbuatan buruk.
.Menjadi penghibur di tengah musibah dan meringankan beban saat menghadapi kesulitan atau rasa sakit.
.Melalui ibadah sholat, seorang hamba membebaskan dirinya dari ketergantungan kepada makhluk, rasa takut, dan harapan kepada mereka.
.Hikmah terbesar dari sholat adalah menjadi sarana utama untuk meraih ridha Allah SWT.
Wallahu a’lam.**